SELAMAT DATANG DI BLOG ROIMAN D.T. SITUMORANG, S.Pd

Tuesday 18 October 2011

ATLETIK


















ATLETIK
1.     Pengertian Atletik
Kata atletik berasal dari bahasa Yunani, yaitu athlon yang berarti berlomba atau bertanding. Perlombaan atletik meliputi nomor perlombaan jalan cepat, lari, lompat, dan lempar. Dalam bahasa Inggris, perlombaan tersebut dinamakan dengan istilah track and field, yang kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti perlombaan yang dilakukan di lintasan (track) dan di lapangan (field).
Marathon adalah salah satu nomor lari yang mulai diperlombakan sejak tahun 490 SM yang berawal dari sebuah kota yang bernama Marathon, yang berjarak 40 km dari kota Athena. Jarak inilah yang diperlombakan dalam olimpiade 1896 di Athena. Baru pada tahun 1908 jarak marathon dibakukan menjadi 42,195 km.
Induk organisasi atletik di Indonesia adalah Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) yang terbentuk pada tanggal 3 September 1950 di Semarang. Sedangkan induk organisasi atletik dunia adalah International Atletic Amateur Federation (IAAF).
Sumber: LKS Penjas Orkes “Privat” Adi Perkasa dan buku pegangan guru Penjas Orkes, Yudistira.
2.     Nomor-nomor lari jarak pendek
Lari jarak pendek atau lari cepat (sprint) adalah suatu perlombaan lari dimana semua peserta berlari dengan kecepatan penuh yang menempuh jarak 100 m, 200 m, atau 400 m. Kunci pertama yang harus dikuasai oleh pelari cepat (sprint) adalah start atau tolakan. Dalam melakukan start ada tiga aba-aba yang digunakan, yaitu; (1) “bersedia” atau “check on your marks” posisi berlutut, (2) “siap” atau “set” posisi badan bungkuk, bokong diangkat, dan pandangan ke depan, (3) “ya” atau “go” pelari berlari secepat mungkin.
3.     Macam-macam dan teknik-teknik dasar start jongkok
Dalam nomor lari cepat (sprint) start yang digunakan adalah start jongkok. Macam-macam start jongkok adalah sebagai berikut:
a.     Start pendek (bunch start), cara melakukannya:
1)    Berdiri tegak dengan kedua kaki sedikit rapat, lengan disamping badan, dan pandangan lurus ke depan.
2)    Langkahkan kaki kiri  ke depan dengan jari-jari kaki menghadap lurus ke depan.
3)    Letakkan jari-jari kaki ke belakang kira-kira segaris dengan tumit kaki depan. Jarak antara kedua kaki kira-kira satu telapak tangan (sikap badan masih tegak).
4)    Turunkan badan ke depan dan letakkan jari-jari tangan di belakang garis start. Jari-jari tangan dirapatkan dan ibu jari tangan hampir sejajar dengan garis start.
5)    Sikap kedua lengan tetap lurus, berat badan hampir seluruhnya bertumpu pada kedua belah tangan.
6)    Angkat panggul ke atas, sehingga pantat lebih tinggi dari pundak. Kedua lengan tetap lurus dan leher tetap lemas. Sikap ini dipertahankan beberapa saat.
7)    Pada saat aba-aba “ya” atau “bunyi pistol”, tolakkanlah kaki depan pada balok start dengan sekuat-kuatnya, lalu berlarilah secepat-cepatnya.
b.     Start menengah (medium start), cara melakukannya:
1)    Sikap permulaan pada start menengah sama dengan start pendek.
2)    Langkahkan salah satu kaki ke depan dengan jari-jari kaki menghadap lurus ke depan.
3)    Turunkan badan dan letakkan lutut kaki belakang disamping jari-jari kaki depan dengan jarak kira-kira satu kepal tangan. Jari-jari kaki belakang ditekuk ke bawah dan badan tegak.
4)    Turunkan badan ke depan dan tempatkan kedua tangan di belakang garis start dengan ibu jari dibuka ke dalam. Jarak kedua tangan selebar bahu atau lebih.
5)    Angkatlah panggul secara perlahan-lahan ke atas sehingga pantat lebih tinggi dari pundak. Kedua lengan tetap lurus dan berat badan bertumpu pada kedua tangan. Sikap ini dipertahankan sejenak.
6)    Pada saat aba-aba “ya” atau “bunyi pistol”, tolaklah kaki depan lalu secepatnya langkahkan kaki belakang ke depan untuk mulai berlari.
c.     Start panjang (long start), cara melakukannya:
1)    Sikap permulaan pada start panjang sama dengan start menengah.
2)    Langkahkan salah-satu kaki ke depan dengan jari-jari kaki menghadap ke depan.
3)    Turunkan badan dan letakkan lutut kaki belakang segaris dengan tumit kaki depan atau lebih mundur lagi. Jari kaki belakang ditekuk ke bawah.
4)    Tempatkan kedua tangan di belakang garis start. Jari tangan dirapatkan, kecuali ibu jari dibuka ke dalam hingga telunjuk dan ibu jari tangan membentuk huruf “V” terbalik. Jarak kedua tangan selebar bahu atau lebih.
5)    Angkat panggul ke atas hingga pantat lebih tinggi dari pundak.
6)    Kedua lengan tetap lurus, leher tetap lemas, dan kepala mengikuti gerakan badan. Sikap ini dipertahankan sejenak.
7)    Pada saat mendengar aba-aba “ya” atau “bunyi pistol”, tolakkan kaki depan. Selanjutnya langkahkan kaki belakang ke depan untuk mulai berlari.

2 comments: