ATLETIK
1.
Pengertian
Atletik
Kata atletik berasal
dari bahasa Yunani, yaitu athlon yang berarti berlomba atau bertanding.
Perlombaan atletik meliputi nomor perlombaan jalan cepat, lari, lompat, dan
lempar. Dalam bahasa Inggris, perlombaan tersebut dinamakan dengan istilah
track and field, yang kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti
perlombaan yang dilakukan di lintasan (track) dan di lapangan (field).
Marathon adalah salah
satu nomor lari yang mulai diperlombakan sejak tahun 490 SM yang berawal dari
sebuah kota yang bernama Marathon, yang berjarak 40 km dari kota Athena. Jarak
inilah yang diperlombakan dalam olimpiade 1896 di Athena. Baru pada tahun 1908
jarak marathon dibakukan menjadi 42,195 km.
Induk organisasi atletik
di Indonesia adalah Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) yang terbentuk
pada tanggal 3 September 1950 di Semarang. Sedangkan induk organisasi atletik
dunia adalah International Atletic Amateur Federation (IAAF).
Sumber: LKS Penjas Orkes “Privat” Adi
Perkasa dan buku pegangan guru Penjas Orkes, Yudistira.
2.
Nomor-nomor lari
jarak pendek
Lari jarak pendek atau
lari cepat (sprint) adalah suatu perlombaan lari dimana semua peserta berlari
dengan kecepatan penuh yang menempuh jarak 100 m, 200 m, atau 400 m. Kunci
pertama yang harus dikuasai oleh pelari cepat (sprint) adalah start atau
tolakan. Dalam melakukan start ada tiga aba-aba yang digunakan, yaitu; (1)
“bersedia” atau “check on your marks” posisi berlutut, (2) “siap” atau “set”
posisi badan bungkuk, bokong diangkat, dan pandangan ke depan, (3) “ya” atau
“go” pelari berlari secepat mungkin.
3.
Macam-macam dan
teknik-teknik dasar start jongkok
Dalam nomor lari cepat
(sprint) start yang digunakan adalah start jongkok. Macam-macam start jongkok
adalah sebagai berikut:
a.
Start pendek
(bunch start), cara melakukannya:
1)
Berdiri tegak
dengan kedua kaki sedikit rapat, lengan disamping badan, dan pandangan lurus ke
depan.
2)
Langkahkan kaki
kiri ke depan dengan jari-jari kaki
menghadap lurus ke depan.
3)
Letakkan
jari-jari kaki ke belakang kira-kira segaris dengan tumit kaki depan. Jarak
antara kedua kaki kira-kira satu telapak tangan (sikap badan masih tegak).
4)
Turunkan badan ke
depan dan letakkan jari-jari tangan di belakang garis start. Jari-jari tangan
dirapatkan dan ibu jari tangan hampir sejajar dengan garis start.
5)
Sikap kedua
lengan tetap lurus, berat badan hampir seluruhnya bertumpu pada kedua belah
tangan.
6)
Angkat panggul ke
atas, sehingga pantat lebih tinggi dari pundak. Kedua lengan tetap lurus dan
leher tetap lemas. Sikap ini dipertahankan beberapa saat.
7)
Pada saat aba-aba
“ya” atau “bunyi pistol”, tolakkanlah kaki depan pada balok start dengan
sekuat-kuatnya, lalu berlarilah secepat-cepatnya.
b.
Start menengah
(medium start), cara melakukannya:
1)
Sikap permulaan
pada start menengah sama dengan start pendek.
2)
Langkahkan salah
satu kaki ke depan dengan jari-jari kaki menghadap lurus ke depan.
3)
Turunkan badan
dan letakkan lutut kaki belakang disamping jari-jari kaki depan dengan jarak
kira-kira satu kepal tangan. Jari-jari kaki belakang ditekuk ke bawah dan badan
tegak.
4)
Turunkan badan ke
depan dan tempatkan kedua tangan di belakang garis start dengan ibu jari dibuka
ke dalam. Jarak kedua tangan selebar bahu atau lebih.
5)
Angkatlah panggul
secara perlahan-lahan ke atas sehingga pantat lebih tinggi dari pundak. Kedua
lengan tetap lurus dan berat badan bertumpu pada kedua tangan. Sikap ini dipertahankan
sejenak.
6)
Pada saat aba-aba
“ya” atau “bunyi pistol”, tolaklah kaki depan lalu secepatnya langkahkan kaki
belakang ke depan untuk mulai berlari.
c.
Start panjang
(long start), cara melakukannya:
1)
Sikap permulaan
pada start panjang sama dengan start menengah.
2)
Langkahkan
salah-satu kaki ke depan dengan jari-jari kaki menghadap ke depan.
3)
Turunkan badan
dan letakkan lutut kaki belakang segaris dengan tumit kaki depan atau lebih
mundur lagi. Jari kaki belakang ditekuk ke bawah.
4)
Tempatkan kedua
tangan di belakang garis start. Jari tangan dirapatkan, kecuali ibu jari dibuka
ke dalam hingga telunjuk dan ibu jari tangan membentuk huruf “V” terbalik.
Jarak kedua tangan selebar bahu atau lebih.
5)
Angkat panggul ke
atas hingga pantat lebih tinggi dari pundak.
6)
Kedua lengan
tetap lurus, leher tetap lemas, dan kepala mengikuti gerakan badan. Sikap ini
dipertahankan sejenak.
7)
Pada saat
mendengar aba-aba “ya” atau “bunyi pistol”, tolakkan kaki depan. Selanjutnya
langkahkan kaki belakang ke depan untuk mulai berlari.